Saat Aksi Militer I (1947), Menteri Negara Tan Po Goan sedang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo setelah kendaraannya menabrak truk militer Belanda. Sekeluar dari rumah sakit ia segera mencari pekerjaan. Tapi tak mau menjadi advokat karena harus mengucapkan sumpah setia kepada Ratu Belanda. Akhirnya, ia menjadi wiraswastawan dengan memiliki dua truk angkutan.
Truknya menyusuri trayek Tegal - Purwokerto untuk mengangkut garam dan kemenyan, lalu sekembalinya membawa gula jawa. Dari Jakarta -